Senin, 14 Desember 2009

Pembelajaran Metamorfosis Hewan

Metamorfosis adalah perubahan bentuk secara bertahap yang dialami hewan hingga hewan menjadi hewan dewasa . Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari).
Metamorfosis dibagi menjadi 3 :
1. Hewan tidak mengalami metamorfosis (ametabola)
adalah hewan yang setelah menetas lahirlah serangga muda yang mirip dengan induknya , kecuali ukurannya yang masih kecil dan perbedaan pada kematangan alat kelaminnya.
Contohnya : Kutu Buku

2. Hewan mengalami metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola)
merupakan metamorfosis yang melewati 2 tahapan yaitu :
dari telur menjadi nimfa (adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda. Nimfa akan mengalami molting (pergantian kulit),setiap kali setelah molting hewan itu kelihatan lebih mirip dengan hewan dewasa.) kemudian menjadi imago (dewasa) ditandai dengan berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.


Contoh :Metamorfosis Belalang, Metamorfosis Laron, Metamorfosis Capung

3. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola)
adalah metamorfosis yang memiliki empat tahap selama siklus hidupnya yaitu
 telur,
 larva (ulat), adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa,
 pupa (kepompong), dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula jaringan larva mengalami pembelahan dan deferensiasi sel-sel yang sebelumnya tidak aktif pada tahap larva menjadi organ tubuh seperti kaki, sayap, antena, organ reproduksi dan organ lain dari insekata. Akhirnya imago (hewan dewasa) keluar dari kepompong.
 dan imago (fase dewasa)

Contoh : metamorfosis kupu-kupu


Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu diletakkan di permukaan daun tumbuh-tumbuhan dan akhirnya menetas. Telur yang menetas akan menjadi ulat, ulat akan berubah menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu. Fase metamorfosis kupu-kupu yaitu dari telur (4hari), larva (2 minggu), pupa (10 hari), dewasa (2-6 minggu) ,


Metamorfosis katak



Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.
Keuntungan
 Kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga
 Lebah madu dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu
 Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutera.
 Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman
 Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
Kerugian
 Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti kolera dan disentri oleh kecoa dan lalat
 Merusak tanaman budidaya manusia misalnya ulat dan belalang
 Parasit pada manusia (menghisap darah) misalnya nyamuk , kutu kepala dan kutu busuk
 Dapat merusak bahan bangunan misalnya rayap
 Menyebabkan penyakit pada tanaman contoh walang sangit yang menghisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso

Pengaruh Faktor Fisik dan Biotik Lingkungan Pada Metamorfosis
1. panjang suatu generasi disesuaikan dengan musim-musim yang berbeda
2. serangga jenis kecil biasanya memiliki banyak generasi dalam tiap tahunnya
3. serangga di daerah tropis, perkembangan terus berlanjut tanpa ada periode istirahat untuk menyempurnakan siklus hidupnya